Penyakit Tanaman Pertanian

Penyakit Tanaman Pertanian

Hama Dan Penyakit Tanaman Padi

Hama Dan Penyakit Tanaman Padi

Dalam budidaya tanaman padi, maka kita tidak akan terlepas dari ancaman hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman padi kita. Dalam mengatasi organisme pengganggu ini kita pelu melakukan penanggulangan agar tujuan budidaya kita bisa tercapai. Di bawah ini kita akan membahas tentang hama dan penyakit pada tanaman padi, gejala dan cara pengendaliannya.

Hama Pada Tanaman Padi
a. Hama Putih (Nympula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakannya berupa titik-titik yang memanjang sejajar dengan tulang daun, ulat menggulung daun padi.
Pengendalian: pengaturan air yang baik, penggunaan bibit yang sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun, menggunakan pestisida hayati BVR atau PESTONA

b. Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian: penggunaan BVR atau PESTONA

c. Wereng Penyerap Batang Padi: Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcivera) dan Wereng Penyerang Daun Padi: Wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep). Merusak dengan cara menghisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala: Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian:
1. Bertanam padi dengan serempak, menggunakan varietas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo, dsb., membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah
2. Penyemprotan BVR

d. Walang sangit (Leptocoriza acuta). Menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala: buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA.

e. Kepik hijau (Nezara viridula). Menyerang batang dan buah padi.
Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA.

f. Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun.
Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama “sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut “beluk”.
Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan BVR atau PESTONA.

g. Hama tikus (Rattus argentiventer). Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah.
Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman.
Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).

h. Burung. Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan.
Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.

Penyakit pada Tanaman Padi
a. Penyakit Bercak daun coklat. Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae.
Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati.
Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, (2) pemupukan berimbang, (3) menggunakan benih padi yang tahan penyakit ini, (4) penggunaan Agens Hayati CORRIN.

b. Penyakit Blast. Penyebab: jamur Pyricularia oryzae.
Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam, (3) penyemprotan CORRIN.

c. Busuk pelepah daun. Penyebab: jamur Rhizoctonia sp.
Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun.
Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit, (2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan.

d. Penyakit Fusarium. Penyebab: jamur Fusarium moniliforme.
Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk.
Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan

e. Penyakit kresek/hawar daun. Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae)
Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati.
Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO, (3) penyemprotan CORIN.

f. Penyakit kerdil. Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens.
Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.

g. Penyakit tungro. Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps.
Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi.
Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.
Penyakit Tanaman Padi & Cara Mengatasinya Obatnya PDF

Penyakit Tanaman Padi & Cara Mengatasinya Obatnya PDF

Penyakit Tanaman Padi & Cara Mengatasinya Obatnya PDF | Penyakit merupakan suatu kondisi tidak normal yang menyebabkan fungsi tanaman terganggu. Adanya penyakit dapat diketahui dari gejala yang dialami tanaman. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman padi, diantaranya bercak coklat, blast, hawar daun bakter, dan tungro.

1. Bercak Cokelat
Penyebabnya adalah cendawan helminthosporium oryzae. Cendawan ini sering menyerang tanah yang kurang subur atau tanah beririgasi kurang baik. Gejala serangan antara lain timbulnya bercak-bercak cokelat seperti biji wijen terutama pada daun, tetapi dapat pula terjadi pada tangkai malai, bulir, dan batang. Bercak muda berbentuk bulat kecil, berwarna coklat gelap. Bercak yang sudah tua berukuran lebih besar (0,4-1 cm X 0,1-0,2 cm), berwarna coklat dengan pusat kelabu. Kebanyakan bercak mempunyai warna kuning di sekelilingnya. Serangan ini bisa mengakibatkan hilangnya hasil panen sampai 50% dan biji berkualitas rendah.

Pengendalian penyakit ini dengan cara memprbaiki kesuburan tanah, yaitu dengan memberikan pupuk kandang atau kompos. Sebab tanah yang subur tidak akan mudah diserang cendawan tersebut. Tanam varietas yang tahan. Gunakan benih yang sehat atau beri perlakuan fungisida atau air panas pada benih. Pupuk yang seimbang terutama K yang cukup. Sanitasi lapang. Pengolahan tanah yang cukup, pengairan dan drainase yang baik sehingga akar tumbuh dengan baik. Penyemprotan fungisida dilakukan pada masa anakan maksimum.

2. Blast
Blast menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan yang disebabkan oleh cendawan pyricularia oryzae. Faktor pemicunya adalah terlalu banyak menggunakan pupuk yang mengandung unsur N serta curah hujan dan kelembaban tinggi. Gejalanya adalah adanya bercak seprti mata pada daun padi atau berbentuk belah ketupat, lebar ditengah dan kedua ujung meruncing. Selain pada daun, infeksi juga menyerang ruas batang dan leher malai.

Pengendalian serangan penyakit ini dilakukan dengan cara menggunakan varietas yang tahan secara bergantian, menghindari penggunaan pupuk yang mengandung unsur N terlalu banyak, waktu tanam harus tepat agar saat pembungaan tidak banyak embun atau hujan, atau melakukan penyemprotan dengan fungisida secara berkala.

3. Hawar Daun Bakteri
Hawar daun bakteri (HDB) adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan pertanaman padi mengalami puso. Penyakit ini disebabkan oleh bakterixanthomonas oryzae pv. oryzae yang dapat menginfeksi tanaman mulai dari pembibitan sampai panen. Ada dua macam gejala penyakit HDB. Gejala yang muncul pada saat tanaman berumur kurang dari 30 hari setelah tanam, yaitu pada persemaian atau tanaman yang baru dipindah ke lapang, disebut kresek. Gejala yang timbul pada fase anakan sampai pemasakan disebut hawar (blight). Secara spesifik tanda-tanda tanaman terserang adalah timbulnya bercak berwarna kuning sampai putih, berawal dari terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi daun. Bercak bisa mulai dari salah satu atau kedua tepi daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh helaian daun. Apabila infeksi melalui akar atau pangkal batang, tanaman terlihat kering seperti terbakar.

Pengendalian penyakit ini seyogyanya dilakukan dengan penggunaan varietas yang memiliki ketahanan lebih dari satu gen ketahanan (polygenic resisstant), menanam varietas yang berbeda dalam satu hamparan, pastikan jerami dari tanaman sakit sudah terdekomposisi sempurna sebelum pindah tanam, hindari pemupukan N yang berlebihan, dan jarak tanam jangan terlalu rapat.

4. Tungro
Tungro adalah penyakit padi yang disebabkan virus tungro yang dibawa oleh wereng. Serangan penyakit ini mengakibatkan tanaman menjadi kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna kuning sampai oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi.

Bila serangan terjadi pada saat tanaman masih muda, sekitar umur 10-20 hari, akan menyebabkan kehilangan hasil sedikitnya 65%. Sedangkan untuk serangan saat tanaman berada pada fase akhir, kehilangan hasil tidak terlalu besar, yaitu sekitar 10-20%.

Pengendaliannya dengan cara memberantas berbagai jenis rumput liar yang merupakan sumber infeksi bagi penyakit ini, rotasi tanaman dengan palawija, menanam varietas yang tahan tungro, pembajakan di bawah sisa tunggul yang terinfeksi, cabut dan bakar tanaman yang sakit, dan tanam dengan menggunakan sistem tabela atau SRI.

Pestisida organik untuk menanggulangi penyakit padi
Ramuan yang pertama menggunakan tembakau, cabe rawit, dan bawang merah masing-masing 1 kg, serta kapur dan belerang 1 ons. Semua bahan digiling atau ditumbuk menjadi satu hingga halus, kemudian tambahkan air sebanyak 1/10 (sepersepuluh) dari jumlah bahan dan aduk-aduk sampai tercampur merata. Setelah didiamkan selama 12 jam, peras dan saring. Cairan siap untuk digunakan.

Dalam pengaplikasiannya pestisida tersebut disemprotkan ke tanaman yang terserang dengan dosis 4 cc/liter air. Untuk pencegahan lakukan setiap 5-7 hari sekali, sedangkan untuk penanggulangan tiga hari sekali.

Yang kedua menggunakan formula tunggal, yaitu dengan urin sapi. Sebelum digunakan urin harus diendapkan terlebih dahulu dalam wadah terbuka selama dua minggu agar terkena sinar matahari. Setelah itu, urin diencerkan dengan enam bagian air. Baru, campuran larutan disemprotkan.

Terakhir, ramuan dibuat dari daun mimba, tembakau, dan kunyit masing-masing 1 gengam, urin sapi 2 liter, dan air 12 liter. Daun mimba, tembakau dan kunyit dihaluskan, lalu direndam dengan air. Setelah 14 hari disaring. Air hasil saringan dicampur dengan urin sapi yang telah diendapkan selama 14 hari juga. Semprotkan campuran tersebut ke tanaman yang terserang, tanpa harus diencerkan lagi.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, PHT tidak lagi dipandang sebagai teknologi, tetapi telah menjadi suatu konsep dalam penyelesaian masalah lapangan (Kenmore 1996). Waage (1996) menggolongkan konsep PHT ke dalam dua kelompok, yaitu konsep PHT teknologi dan PHT ekologi. Konsep PHT teknologi merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep awal yang dicetuskan oleh Stern et al. (1959), yang kemudian dikembangkan oleh para ahli melalui agenda Earth Summit ke-21 di Rio de Janeiro pada tahun 1992 dan FAO. Tujuan dari PHT teknologi adalah untuk membatasi penggunaan insektisida sintetis dengan memperkenalkan konsep ambang ekonomi sebagai dasar penetapan pengendalian hama. Pendekatan ini mendorong penggantian pestisida kimia dengan teknologi pengendalian alternatif, yang lebih banyak memanfaatkan bahan dan metode hayati,

Contoh Soal Kavpeld dan Rotasi Panen

Area statement Divisi I Estate Gemburi per Januari 2017 terdiri dari areal TM tahun tanam 2010 seluas 450 ha dan areal TBM tahun tanam 2013 seluas 150 ha.  Luas blok rata-rata 30 ha sehingga jumlah blok di Divisi I ada 20 blok (Blok A-1 s/d A-4, B-1 s/d B-4, C-1 s/d C-4, D-1 s/d D-4 dan E-1 s/d E-4).

Produksi per hektar per tahun untuk TM tahun tanam 2010 mencapai 24 ton.  Dari hasil sensus, rata-rata kerapatan panen setiap blok adalah 50%.  Populasi tanaman disetiap blok rata-rata 4.080 pokok.

Untuk pengangkutan buah dari lapangan ke pabrik, Divisi I hanya mendapat jatah kendaraan dump truck setiap harinya 3 unit saja.  Kapasitas angkut setiap dump truck yang diijinkan adalah 5 ton.

Tenaga panen di Divisi I cukup tersedia sesuai standard (0,08 HK/ha) dan output pemanen per hari per orang bisa mencapai 1,25 ton TBS.

Selaku kepala Divisi I, harus dapat membuat perencanaan panen yang baik agar buah matang dapat dipanen 100% dan tidak terjadi restan di lapangan. 
Pertanyaan :
a. Buat dan gambarkan rotasi panen yang realistis sesuai dengan kondisi lapangan, potensi buah, jumlah tenaga panen dan jumlah kendaraan dump truck ?.  Berapa luas areal TM yang harus dipanen setiap harinya ? Penggambaran rotasi panen untuk bulan Pebruari 2017 saja.
b. Berapa produksi TBS per hari yang dapat dikirim ke pabrik tanpa meninggalkan restan di lapangan ?.
c. Berapa trip kendaraan dump truck harus mengangkut buah ke pabrik setiap harinya agar buah di lapangan dapat terangkut seluruhnya ?.
d. Jika semester II/2017 tanaman tahun 2013 sudah TM, bagaimana saudara menyusun rotasi panennya ? 
Berapa jumlah pemanen dan kendaraan dump truck yang diperlukan agar buah seluruhnya dapat terangkut ?. Diketahui produksi per hektar per tahun tanaman 2013 hanya 12 ton dan output pemanen hanya 900 kg/HK/hari.

Cara dan Teknis Sensus Produksi Semester

Sensus produksi adalah penghitungan buah (TBS) untuk mendapatkan estimasi produksi dalam 6 bulan ke depan.  Buah yang dihitung adalah mulai dari bunga yang sudah antesis sampai buah masak yang 1 minggu akan dipanen.
Tujuan sensus produksi adalah untuk mengetahui besarnya produksi TBS yang dihasilkan masing-masing blok dan tahun tanam di dalam periode satu semester atau 6 bulan ke depan. Kebenaran dan keakuratan data sensus (jumlah janjang dan BJR) sangat penting dalam rangka penekanan losses produksi di lapangan. Indikator terjadinya losses produksi di lapangan diantaranya dapat dilihat dari tidak tercapainya jumlah produksi sesuai hasil sensus.  Ada 3 (tiga) hal yang menyebabkan tidak tercapainya produksi hasil sensus :

  1. Jumlah janjang sensus tidak tercapai (buah masak tinggal di pokok).
  2. BJR sensus tidak tercapai (pengutipan brondolan dan problem transportasi buah).
  3. Jumlah janjang dan BJR sensus tidak tercapai.

A. Penaksiran Produksi Semester
1. Waktu Pelaksanaan
  • Semester I : Desember s/d Januari
  • Semester II : Juni s/d Juli
2. Tenaga Pelaksana
  • Tim sensus yang sudah terlatih
3. Alat-alat yang Digunakan
  • Kayu untuk pokok tinggi
  • Formulir dan alat tulis
B. Cara Kerja Sensus
  1. Dimulai dari blok nomor kecil
  2. Jumlah pohon disensus 5 - 10%
  3. Kayu kait disangkutkan pada salah satu janjang (sebagai tanda awal penghitungan) dan selanjutnya petugas menghitung semua janjang yang ada pada pokok tersebut.
  4. Janjang yang dihitung adalah : mulai dari bunga betina yang sudah dibuahi (bunga cengkeh, yang diperkirakan siap dipanen 5-6 bulan berikutnya) hingga janjang yang akan dipanen pada bulan terakhir semester (semester untuk sensus).
  5. Janjang yang diperkirakan akan dipanen pada akhir bulan semester berjalan tidak dihitung
  6. Hasil penghitungan dipindahkan ke dalam formulir sensus.
C. Penimbangan Berat Janjang Rata-rata
1. Waktu Pelaksanaan
  • Bersamaan dengan penaksiran produksi semester
2. Tenaga Pelaksana
  • Tim sensus yang sudah terlatih
3. Alat-alat yang Digunakan
  • Timbangan gantung 100 kg
  • Goni eks pupuk
  • Tali nilon Ǿ 0,5 cm
  • Parang/kapak
  • Gancu
  • Formulir dan alat tulis
4. Cara Kerja Penimbang BJR
a. Timbang di lokasi
  • Penimbangan BJR dilakukan mengikuti blok-blok yang akan dipanen dan dilakukan setelah ± ¾ dari jumlah TPH pada blok tersebut terisi janjang panen hari tersebut.
  • Ditegaskan agar angkutan/transport buah tidak mendahului mengangkut janjang yang akan ditimbang (agar dikoordinasikan antara afdeling dengan pihak traksi/angkutan).
  • Petugas menimbang TBS hasil panen pada TPH-TPH yang telah ditentukan atas dasar :
- Perkiraan/ramalan jumlah janjang yang akan dipanen pada hari tersebut, dengan ketentuan jumlah janjang yang ditimbang minimal 15% dari total perkiraan janjang yang dipanen pada hari tersebut.
- Sesuai perkiraan variasi kondisi areal dalam blok. Contoh TPH no : 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29, 33 & 37.
  • Penimbangan dilakukan terhadap seluruh janjang pada TPH yang telah ditentukan.  Oleh karena penimbangan terhadap seluruh janjang tidak dapat dilakukan sekaligus, maka penimbangan dilakukan beberapa kali sampai seluruh janjang ditimbang.  Penimbangan termasuk total brondolan yang terdapat di TPH.
  • Untuk blok yang mempunyai dua tahun tanam agar penimbangannya dipisahkan.
  • Hasil penimbangan dipindahkan dalam formulir yang telah tersedia.
b. Timbang Transport/ Timbang Di Pabrik
  • Seluruh janjang yang dipanen dari satu blok dihitung secara detil, diangkut terpisah (tidak tercampur dengan janjang dari blok lain) dan ditimbang di pabrik.  Jumlah tonase kemudian dibagi dengan jumlah janjang yang ada sehingga didapat berat janjang rata-rata (BJR).  Dengan demikian penghitungan jumlah janjang harus tepat dan akurat.
D. Administrasi Pelaksanaan Sensus
  • Formulir yang telah terisi dari tiap-tiap blok dikumpulkan dan dibukukan menjadi satu buku di Kantor Afdeling untuk digunakan kembali saat sensus Semester II.
  • Kumpulkan formulir tersebut di atas dari seluruh blok dalam wilayah afdeling/divisi yang bersangkutan dan kemudian direkap dalam formulir yang tersedia dan dibuat 2 (dua) rangkap, yaitu satu dikirimkan ke Kantor Besar Kebun (untuk tim Riset) dan satu untuk arsip di afdeling.
  • Hasil rekap tersebut direkap kembali oleh Adminsitrasi Tanaman menurut tahun tanam menjadi data total satu kebun.

Cara Tepat Mengendalikan Gulma Pada Tanaman

Dasar Pertanian - Gulma merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi para petani yang membutuhkan penanganan dan penanggulangan. Gulma adalah rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman budidaya atau tumbuh pada lahan kosong yang tidak ditanami. Pertumbuhan gulma yang cukup cepat membuat tanaman bisa sulit untuk berkembang. Karena apabila tanaman budidaya ditumbuhi gulma pada sekelilingnya, otomatis kandungan dan nutirisi pupuk yang kita berikan pada tanaman budidaya akan diserap juga oleh gulma atau rumput liar tersebut. Nah hal inilah yang membuat pertumbuhan tanaman yang sudah kita budidayakan menjadi lambat dan sulit berkembang. Oleh sebab itu sangat penting untuk mencegah dan menanggulangi gulma pada tanaman.

Untuk cara mengendalikan gulma pada tanaman ini sebenarnya cukup mudah jika kita memahami karakteristik gulma tersebut. Perlu anda ketahui bahwa setiap tumbuhan gulma memiliki ciri dan karakter yang berbeda-beda. Ada gulma yang mudah dibasmi, cukup kita membersihkan dan menebasnya saja maka sudah langsung bersih dan lama tumbuh kembali, namun ada juga gulma yang sangat sulit untuk dibasmi dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersihkannya. Jadi itu kenapa pentingnya kita memahami ciri dan karakteristik gulma. Untuk jenis-jenis gulma sendiri juga sangat beragam, dan anda bisa membaca pada postingan saya sebelumnya dibawah ini.

Silahkan baca : Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma

Lalu bagaimana cara tepat mengendailkan gulma pada tanaman agar tidak lagi tumbuh mengganggu tanaman yang sudah kita budidayakan. Pada kesempatan kali ini dasar-pertanian akan bagikan beberapa cara tepat untuk mengendalikan gulma pada tanaman. Berikut penjelasannnya.

Cara Tepat Mengendalikan Gulma Pada Tanaman
Beberapa contoh jenis gulma



Cara Tepat Mengendalikan Gulma Pada Tanaman


1. Mengenali jenis dan karakteristik gulma

Sebelum anda mengedalikan gulma, maka sangat perlu anda mengenali jenis dan karakteristik dari gulma itu sendiri. Kenapa saya katakan sangat penting kita mengenali jenis dan karakteristik dari gulma ini? Tidak lain adalah untuk mempermudah kita dalam menanggulanginya, jadi kita tahu bagaimana cara menanggulangi gulma tersebut karena kita sudah tahu karakter dari rumput liar yang tumbuh pada lahan pertanian. Jika kita tidak tahu bagaimana karakteristik dari gulma tersebut, maka cara apapun yang kita lakukan untuk membasmi gulma tersebut tidak akan berhasil.


2. Mengendalikan gulma sebelum melakukan budidaya tanaman

Sebelum anda melakukan budidaya tanaman, misalnya anda akan menanam cabai pada lahan kosong yang terbuka, maka sebelum itu anda sebaiknya membersihkan terlebih dahulu rumput liar yang tumbuh dilahan tersebut. Dengan membersihkan gulma sebelum masa tanam akan mencegah peningkatan pertumbuhan gulma atau rumput liar, sehingga apabila gulma yang tumbuh hanya sedikit, maka kita lebih mudah untuk membersihkannya.


3. Rajin membersihkan gulma setiap saat

Cara tepat mengendalikan gulma pada tanaman selanjutnya adalah anda harus rajin membersihkan gulma yang mulai tumbuh pada lahan tempat anda melakukan budidaya tanaman. Jika rumput sudah mulai tumbuh, maka segera bersihkan sebelum bertambah banyak dan besar, karena jika anda biarkan begitu saja maka nanti akan lebih sulit anda membersihkannya.


4. Menggunakan herbisida yang tepat

Penggunaan herbisida untuk menanggulangi gulma adalah cara yang mudah dan simpel, dan cara ini juga banyak digunakan para petani dimanapun merka tinggal. Namun sebelum anda menggunakan herbisida sebaiknya anda pahami dulu bagaimana cara penggunaan dan dosis penggunaannya. Lalu apakah menyemprot gulma menggunakan herbisida ini aman bagi tanaman ?
Silahkan baca juga : Menyemprot Gulma Menggunakan Herbisida Apakah Aman Bagi Tamanan

Itulha beberapa tips dan cara bagaimana Cara Tepat Mengendalikan Gulma Pada Tanaman, mudah-mudahan informasi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan pengalaman anda.

Pembayaran Upah Panen

Dasar dari pembayaran panen kelapa sawit adalah : 
1. Biaya panen per ton atau per kg TBS berdasarkan budget.
2. Jumlah basis TBS didasarkan pada faktor sebagai berikut :
  • Rata–rata kemampuan kerja seorang pemanen adalah 7 jam per hari  pada hari Senin sampai Kamis dan 5 jam pada hari Jum’at.
  • Keadaan tinggi tanaman sesuai dengan tahun tanam.
3. Setelah mencapai target/basis, kepada karyawan diberikan kesempatan dan harus dimotivasi untuk meneruskan panen sebagai lebih borong dengan tarif yang menarik untuk karyawan sendiri maupun untuk perusahaan.
4. Sistem premi harus disertai sanksi–sanksi atau denda yang cukup adil, baik untuk karyawan sendiri maupun untuk perusahaan.
5. Standar premi yaitu tarif siap borong (termasuk kutip brondolan), lebih basis, denda–denda dan jumlah TBS lebih borong, harus memperhatikan anggaran yang sedang berjalan dan standard premi sebelumnya, apakah sesuai anggaran dan masih cukup menarik.

SISTEM DAN STANDARD PREMI PANEN
1. Borong Tandan 
Harus diatur sedemikian rupa, sehingga jumlah tandan yang ditetapkan bagi pemanen dalam waktu 7 jam kerja untuk setiap tahun tanam dapat diselesaikan dengan mencapai jumlah kilogram tertentu.  Oleh karena itu, borong tandan harus langsung berhubungan dengan BJR kebun dan BJR kebun langsung berhubungan dengan umur tanaman.

2. Tarif Premi Panen (Premi Basis atau Siap Borong)
Premi basis atau siap borong harus berpedoman kepada anggaran (Rp/ton TBS) yang sedang berjalan dan tarif yang berlaku sebelumnya. Premi siap borong harus sama untuk semua umur tanaman. Yang berbeda adalah lebih basis atau lebih borongnya.
Perhitungan Premi Pemanen (PP) : Kelebihan (kg atau tandan) x tarif (nilai premi) Rp/kg atau Rp……/tandan. Nilai premi ini sangat bervariasi, sesuai ketentuan masing-masing perusahaan
Pada beberapa perusahaan perkebunan nilai premi beberapa penjumlahan NPK + NPM

3. Tarif Premi Lebih Borong (Over Borong)
Tentukan kelas-kelas BJR dahulu, kemudian tetapkan harga per tandan lebih basis/borong menurut kelas–kelas BJR tersebut. Harga tandan lebih basis/borong dari kelas yang berbeda dapat saja sama, tergantung dari kondisi setempat. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa biaya Rp/ton TBS dari lebih basis/borong (luar dinas) tidak boleh lebih tinggi dari biaya Rp/ton TBS dalam dinas. Sebagai ketentuan, premi lebih borong maksimum 50 % dari gaji rata–rata.

4. Premi Brondolan Tidak Ada
5. Premi Kepala Mandor, Mandor Panen dan Kerani Panen
a. Premi Kepala Mandor maksimum 2,00 x premi rata–rata pemanen yang dibawah pengawasannya pada bulan bersangkutan.
b. Premi Mandor Buah Maksimum 1,50 x premi rata–rata pemanen yang dibawah pengawasannya pada bulan bersangkutan.
c. Premi Kerani Panen maksimum 1,25 x premi rata–rata pemanen yang dibawah pengawasannya pada bulan bersangkutan dengan ketentuan apabila BJR sesuai dengan hasil penimbangan di lapangan pada semester bersangkutan.

6. Denda–denda atas tindakan–tindakan yang tidak memenuhi peraturan.
a. Denda bagi Karyawan Panen
  • Apabila pemanen tidak mencapai target atau siap borong berarti tidak menjalankan tugas sesuai dengan 7 jam kerja (5 jam kerja pada hari Jum’at), maka diambil tindakan sesuai dengan peraturan karyawan.
  • Panen buah mentah, tidak diterima dan didenda mahal, misalnya Rp 2.500,-per buah mentah dan buah mentah yang sudah dipanen tersebut harus tetap diangkut ke PKS tetapi ikut dalam perhitungan siap borong.
  • Buah masak tidak dipotong didenda cukup mahal misalnya  Rp 1.500,- per tandan.
  • Brondolan tidak dikutip bersih, di denda misalnya Rp100,- per piringan atau Rp 6,- per brondolan.
  • Brondolan dibuang ke gawangan maksimum dapat dikira mangkir.
  • Buah tidak disusun rapi di TPH didenda misalnya Rp 250,- per TPH.
  • Cabang sengkleh, cabang tidak dipotong dan berserak dimana–mana, didenda misalnya Rp 150,- per cabang.
  • Denda–denda lain yang dinilai perlu.
b. Denda bagi Kerani Panen
  • Apabila ada buah mentah yang diterima sebagai buah matang (Buah N) oleh kerani panen, maka 100 % preminya harus dipotong (berarti tidak mendapat premi sama sekali pada hari itu).
  • Apabila BJR timbangan PKS lebih kecil 10,0 % dari timbangan lapangan, maka premi dipotong 50 %.  Hal ini disinyalir ada manipulasi jumlah tandan yang dilaporkan ada penambahan jumlah tandan dengan maksud agar premi pemanen menjadi tinggi yang berdampak pada naiknya nilai premi untuk kerani panen.
  • Apabila BJR timbangan PKS lebih kecil 5,0–10,0 % dari timbangan lapangan, maka premi dipotong 25 %.
  • Apabila BJR timbangan PKS lebih kecil 2,5-5,0 % dari timbangan lapangan,  maka premi dipotong 10 %.
  • Sebagai dasar timbangan BJR setiap bulan, diambil timbangan PKS yang sebenarnya dengan BJR kebun yang terakhir.
c. Denda Mandor Panen
  • Apabila dijumpai buah mentah (Buah A) 3,0-4,0 % dalam mandorannya, maka preminya dipotong 25 %.
  • Apabila dijumpai buah mentah 4,0–5,0 % dalam mandorannya, maka preminya dipotong 50 %.
  • Apabila dijumpai buah mentah ≥ 5,0 %  dalam mandorannya, maka preminya dipotong 100 %.
  • Buah masak tidak dipanen, buah ketinggalan di piringan, cabang berserakan dan lain–lain penilaian oleh Kepala Afdeling, Askep dan Kepala Kebun, maka harus didenda 10,0–15,0 % dari preminya.
  • Denda–denda karyawan dalam pengawasannya harus terkait pada persentase pendapatan rata–rata premi pemanen yang diawasinya.
d. Denda Kepala Mandor
Selain denda yang sudah terkait pada persentase dari premi karyawan yang diawasi, maka perlu diberikan sanksi tambahan yang merupakan denda langsung, misalnya apabila banyak pemanen yang tidak siap borong, banyak pemanen yang mangkir. Sangsi tambahan tersebut akan ditentukan oleh Kepala Afdeling, Asisten Kepala dan Kepala Kebun

Contoh Gulma Berdaun Sempit Beserta Gambarnya

Dasar Pertanian - Gulma berdaun sempit adalah golongan rumput liar yang memiliki ciri-ciri daun kecil dan umumnya memiliki batang bulat dan agak pipih. Biasanya gulma berdaun sempit ini juga memiliki batang yang berongga, namun ada juga yang tidak. Mungkin pada postingan sebelumnya dasar-pertanian sudah menjelaskan apa itu gulma berdaun lebar beserata contohnya, nah kali ini akan kita bahas pula apa itu gulma berdaun sempit dan contohnya. Gulma berdaun sempit ini pada umumnya masih tergolong jenis gulma yang termasuk dalam keluarga gramineae. Sebagaimana ciri-ciri yang admin sebutkan diatas yaitu memiliki batang berongga, berdaun kecil juga memanjang.

Baca juga : Contoh Gulma Berdaun Lebar Beserta Gambarnya

Pertumbuhan gulma berdaun sempit ini juga sangat cepat, terutama pada lahan atau tanah yang subur. Tetapi sedikit berbeda dengan gulma berdaun lebar yang lebih mudah tumbuh dengan subur dilahan yang subur, sedangkan gulma berdaun sempit ini dapat tumbuh meskipun dilahan yang kering dan keras sekalipun. Cara menganggulangi gulma berdaun sempit juga prinsipnya sama dengan bagaimana cara menanggulangi gulma berdaun lebar. Karena sifat rumput liar yang mudah tumbuh maka diperlukan pembersihan dengan rutin, meskipun kita sudah menyemprotnya dengan herbisida.

Kebanyakan para petani akan menyemprot gulma dengan herbisida pada saat akan mulai melakukan budidaya tanaman. Lalu apakah menyemprot gulma dengan herbisida aman bagi lingkungan dan tanaman? Untuk dapat jawaban dari pertanyaan itu bisa anda baca pada postingan lainnya berikut ini.

Silahkan baca : Menyemprot Gulma Menggunakan Pestisida Apakah Aman Bagi Tanaman ?

Kembali pada topik kita kali ini yaitu Contoh Gulma Berdaun Sempit Beserta Gambarnya. Mungkin bagi anda selama ini belum tahu mana saja kategori atau golongan gulma berdaun sempit yang sering tumbuh disekitar kita. Berikut merupakan contoh gulma berdaun sempit beserta gambarnya.

Contoh Gulma Berdaun Sempit Beserta Gambarnya


 
1. Rumput Alang-Alang (Imperata cylindrica)

Contoh Gulma Berdaun Sempit Beserta Gambarnya
 
Contoh gulma berdaun sempit yang pertama adalah rumput alang-alang atau dalam bahasa latinnya yaitu Imperata cylindrica. Melihat gambarnya sudah pasti anda tahu dan tentu saja kita semua sering menjumpainya bukan? Nah alang-alang ini termasuk salah satu contoh gulma berdaun sempit yang merupakan rumput liar mudah tumbuh terutama pada lahan kosong yang habis dibakar.

2. Rumput Lulangan (Eleusine indica)

Contoh Gulma Berdaun Sempit Beserta Gambarnya
 
Contoh gulma berdaun sempit selanjutnya adalah rumput lulangan kalau kami menyebutnya atau dalam bahasa latin bernama Eleusine indica. Kenapa kami sebut rumput lulangan karena memang rumput ini memiliki tekstur yang alot dan kuat. Selain itu rumput ini memiliki ciri-ciri berdaun sempit, dan tumbuh berumpun.. Dalam satu rumpun bisa berkisar 3-15 cabang.

3. Rumput Putihan

Contoh Gulma Berdaun Sempit Beserta Gambarnya
 
Contoh gulma berdaun sempit selanjutnya adalah rumput putihan yang merupakan rumput berdaun sempit yang mudah tumbuh pada lahan terbuka. Rumput putihan ini biasanya kami ambil untuk pakan ternak.

Sebenarnya masih banyak lagi Gulma Berdaun Sempit yang tumbuh disekitar kita, mungkin pada kesempatan ini hanya itu yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat.

Pengertian Herbisida dan Jenis-Jenisnya

Dasar Pertanian - Pengertian Herbisida adalah sejenis bahan senyawa beracun yang berfungsi untuk membasmi rumput liar pengganggu tanaman atau biasa kita kenal dengan istilah gulma. Tahukah anda bahwa Herbisida ini sebenarnya berasal dari senyawa kimia organik maupun senyawa kimia anorganik, selain itu bisa juga berasal dari metabolit dari hasil ekstraksi suatu organisme. Herbisida ini memiliki kandungan racun bagi gulma atau tumbuhan pengganggu tanaman lainnya yang jika diaplikasikan dengan cara yang benar akan menghambat dan membasmi pertumbuhan gulma atau rumput liar pengganggu tanaman.

Fungsi dari herbisida ini adalah untuk mematikan pertumbuhan dari rumput-rumput liar yang tumbuh disekeliling tanaman. Jadi dosis penggunaan herbisida harus sesuai edngan jenis tanaman dan jenis kandungan dari herbisida tersebut. Biasanya para petani akan menggunakan herbisida ini pada saat akan menanan tanaman, jadi mereka akan menyemprot lahan yang akan digunakan untuk menanam tanaman supaya terhindar dari gulma. Selain itu disaat tanaman sudah mulai besar, petani juga akan menyemprot herbisida tahap kedua, karena biasanya gulma akan tumbuh lagi dan akan mengganggu pertumbuhan tanaman jika tidak segera dibasmi. Untuk jenis-jenis herbisida yang biasa digunakan oleh para petani ini sangat banyak dan bermacam-macam. Nah pada kesempatan kali ini dasar-pertanian akan membagikan informasi tersebut kepada anda.

Untuk jenis dan merk herbisida yang ada dipasaran ini sangat banyak sekali, diantaranya adalah ; Roundup,gramaxon, clanup, gramaquat,paratop, dan lain-lain. Adapun fungsinya sama yaitu untuk menghambat dan membasmi pertumbuhan gulma. Klasifikasi dari herbisida ini juga banyak macamnya. Berikut ini merupakan beberapa klasifikasi dari herbisida yang sering kita jumpai di pasaran.

Pengertian Herbisida dan Jenis-Jenisnya


Klasifikasi dan Jenis-jenis Herbisida


Herbisida ini dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan klasifikasi dan kegunaannya masing-masing. Nah berikut ini akan admin bagikan beberapa jenis dan klasifikasi herbisida yang bersumber dari Buku karangan Dad R. J. Sembodo tahun 2010 yag diterbitkan oelh Graha Ilmu : Yogyakarta tentang Gulma dan Pengelolaannya. Jadi informasi ini benar-benar berdasarkan dari buku tersebut. Berikut ini penjelasannya.

A. Jenis-Jenis Herbisida berdasarkan pada perbedaan derajat respon tumbuh-tumbuhan, dibedakan menjadi dua jenis herbisida, yaitu :
 
1. Herbisida Selektif
Adapun defenisi dari Herbisida Selektif adalah herbisida bercaun yang berfungsi hanya untuk tumbuhan tertentu saja. Jadi pada tumbuhan tertentu, herbisida ini akan lebih beracun bila dibandingkan pada tumbuhan lainnya. Contoh Herbisida ini yaitu Ametrin, diuron, oksifluorfen, klomazon dan karfentrazon.

2. Herbisida Nonselektif
Sedangkan pengertian Herbisida Nonselektif yaitu herbisida beracun yang berfungsi bagi semua jenis tumbuhan pengganggu. Jadi herbisida ini tidak membatasi kegunaan pada tumbuhan seperti pada herbisida selektif. Adapun contoh dari herbisida selektif ini antara lain glifosat dan paraquat.

B. Jenis-Jenis Herbisida berdasarkan pada tipe Translokasi herbisida didalam tumbuhan, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis herbisida, diantaranya yaitu :

1. Herbisida Kontak (tidak ditranslokasikan)
Herbisida kontak adalah jenis herbisida yang berfungsi mengendalikan gulma dengan cara membunuh bagian gulma yang terkena langsung dengan herbisida tersebut. Adapun sifat dari herbisida ini adalah tidak dialirkan dalam tubuh gulma atau tidak ditranslokasikan. Jadi apabila banyak organ dari gulma tersebut yang terkena herbisida ini maka akan semakin baik. Adapun contoh dari herbisida kontak yang bersifat selektif antara lain ; oksifluorfen, oksadiazon dan juga propanil, sedangkan jenis herbisida kontak yang tidak selektif, seperti parakuat dan glufosinat.

2. Herbisida Sistemik (ditranslokasikan)
Sedangkan pengertian dari Herbisida Sistemik adalah Herbisida yang dialirkan mulai dari tempat terjadinya kontak pertama dengan herbisida hingga ke bagian lainnya. Herbisida jenis sistematik ini bisa di gunakan melalui tajuk maupun melalui tanah secara langsung. Adapun contoh herbisida yang dialirkan melalui tajuk seperti; herbisida glifosat, sulfosat dan ester. Sedangkan contoh herbisida yang dialirkan melalui tanah yaitu herbisida ametrin, atrazin, metribuzin dan juga diuron.

C. Jenis-Jenis Herbisida berdasarkan pada media atau jalur aplikasinya, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Foliar Applications
Foliar Applications adalah Herbisida yang diaplikasikan melalui daun atau tajuk dari gulma. Melihat pengertian dari herbisida jenis ini, maka sudah jelas herbisida ini berfungsi ketika gulma sudah tumbuh. Adapun contoh dari herbisida jenis ini antara lain ; glifosat, paraquat, glufusinat dan propanil.

2. Soil Application
Sedangkan Soil Application adalah Herbisida yang diaplikasikan melalui tanah secara langsung, penggunaannya bisa dengan cara menyemprotkan pada permukaan tanah atau bisa juga dengan cara mencampur dengan tanah. Herbisida jenis ini digunakan sebelum gulma tumbuh. Adapun contoh dari Herbisida ini antara lain yaitu diuron, bromacil, oksadiazon, oksifluorfen, ametrin, butaklor dan metil metsulfuron.

Demikianlah informasi tentang Pengertian Herbisida dan Jenis-Jenisnya yang dapat admin bagikan, mudah-mudahan dapat menambah ilmu dan wawasan anda semua.

Menyemprot Gulma Menggunakan Pestisida Apakah Aman Bagi Tamanan

Dasar Pertanian - Menanggulangi gulma atau rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman adalah hal yang harus kita lakukan jika ingin tanaman budidaya dapat tumbuh dengan maksimal. Karena apabila tanaman yang kita budidayakan ditumbuhi gulma atau rumput liar ini, jelas akan mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut. Makanya diperlukan pencegahan dan penanggulangan gulma pada tanaman sedini mungkin. Gulma ini sendiri adalah sejenis tanaman liar yang tumbuh disekitar lahan ataupun disekitar tanaman yang dibudidayakan. Pada umumnya, gulma ini selalu tumbuh apabila kita menanam tanaman. Jadi apapun tanaman yang kita budidayakan pasti akan ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman.

Untuk jenis dan klasifikasi gulma ini juga sangat banyak, pada postingan sebelumnya admin juga sudah menjelaskan tentang jenis-jenis gulma atau klasifikasi gulma yang sering mengganggu tanaman budidaya. Untuk mengingatkan anda kembali apa saja jenis-jenis gulma ini bisa anda baca pada postingan dibawah ini.

Silahkan baca : Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma

Menanggulangi gulma pada tanaman ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, dan cara tersebut tergantung dari gulma itu sendiri. Karena masing-masing gulma memiliki karakter yang berbeda-beda, jadi ada gulma yang mudah dibasmi, dan ada juga gulma yang sulit untuk dibasmi. Pada umumnya para petani akan menggunakan racun rumput atau herbisida untuk membasmi gulma ini. Meskipun ada juga yang membasmi gulma dengan cara menebas, mencabut, dan cara sederhana lainnya. Lalu apakah aman membasmi gulma dengan menggunakan pestisida ? Apa saja dampak penggunaan pestisida rumput bagi tanaman ? Berikut ini dasar-pertanian akan bagikan informasi tentang aman tidaknya penggunaan pestisida untuk membasmi gulma.

Menyemprot Gulma Menggunakan Pestisida



Menyemprot Gulma Menggunakan Pestisida Apakah Aman Bagi Tamanan ?


Perlu diketahui bahwa pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan, atau membasmi organisme pengganggu seperti hama serangga, tikus, gulma ( rumput liar ), dan lain sebagainya. Selain itu pestisida ini juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pada setiap jenis pestisida. Jenis-jenis pestisida ini sangat banyak, nah kalau untuk membasmi gulma atau rumput liar bernama herbisida. Jadi aman atau tidaknya menyemprot gulma dengan herbisida initergantung dari jenis herbisida yang kita gunakan. Selain itu tergantung bagaimana cara kita menggunakan herbisida tersebut untuk menyemprot gulma. Jadi cara menyemprot gulma dengan herbisida harus sesuai dengan anjuran.

Tetapi sebaik-baiknya membasmi gulma atau rumput liar menggunakan pestisida, akan lebih aman lagi jika kita membasmi dengan cara alami. Bisa dengan cara manual yaitu membersihkan gulma menggunakan alat pertanian seperti sabit, cangkul, tajak, dan lain sebagainya. Tapi itu semua tergantung pada anda sendiri apakah ingin cara alami atau tidak.

Mudah-mudahan informasi tentang Menyemprot Gulma Menggunakan Pestisida Apakah Aman Bagi Tamanan ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi anda semua. Jika ada salah dalam penulisan ini mohon anda berikan masukan dan berkomentar dengan cara yang bijak. Semoga bermanfaat.

Contoh Gulma Berdaun Lebar Beserta Gambarnya

Dasar Pertanian - Gulma merupakan tanaman liar yang umumnya selalu mengganggu tanaman yang kita budidayakan. Jika pertumbuhan gulma ini tidak dicegah dan ditangani maka akibatnya tanaman budidaya akan mengalami masalah, seperti kurang sehat, tidak dapat tumbuh maksimal, dan lain sebagainya. Jenis-jenis gulma yang sering tumbuh disekitar tanaman ini sangatlah banyak dan bervariasi. Ada gulma yang memiliki daun lebar, ada juga gulma yang memiliki batang berduri, dan lain sebagainya. Gulma berdaun lebar ini (Broadleaf Weeds) bisa tumbuh pada lahan yang terbuka maupun sempit. Apapun jenis gulma itu sama saja mengganggu tanaman dan harus dibersihkan dan ditanggulangi.

   
Silahkan baca juga : Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma

Pada artikel tersebut admin sudah membahas klasifikasi dan jenis-jenis gulma, nah salah satu jenis gulma tersebut ada yang memiliki daun lebar. Gulma berdaun lebar ini sangat banyak contohnya. Karena saya dulu sering mencari rumput untuk memberi makan ternak, maka saya tahu banyak tentang gulma ini, ya meskipun tidak tahu nama latinnya apa. Tapi sekarang sudah tahu dong nama-nama latin dari gulma berdaun lebar tersebut. Contoh gulma berdaun lebar yang sering saya jumpai antara lain Mikania micrantha (rambatan), Borreria (kentangan), Melastoma, Ageratum conyzoides, Mucuna. Berikut akan admin bagikan beberapa contoh gulma berdaun lebar. 

Gulma Berdaun Lebar ( Broad leaf Weeds )


1. Mikania micrantha ( rambatan )

Gulma Berdaun Lebar

Tahukah anda dengan jenis gulma yang satu ini? Namanya adalah Mikania micrantha, atau kalau kami menyebutnya adalah daun rambatan. Biasanya gulma ini sering kami ambil untuk pakan kambing. Gulma jenis rambatan ini juga suka mengganggu tanaman, gulma ini akan melilit pada tanaman sampai menutupi seluruh tanaman, sehingga apabila tidak segera dibersihkan akan mengganggu pertumbuhan tanaman.

2. Borreria (kentang-kentangan)

Gulma Berdaun Lebar

Jenis gulma berdaun lebar selanjutnya adalah bernama Borreria atau biasanya kami menyebut kentang-kentangan dan juga sering digunakan untuk pakan ternak. Gulma berdaun lebar yang satu ini juga dapat merambat namun tidak seperti mikania micrantha, paling hanya 50 sm meter saja panjangnya.

3. Melastoma ( senggani )

Gulma Berdaun Lebar

Jenis gulma berdaun lebar yang ketiga adalah Melastoma , atau biasanya kami menyebutnya senggani, sengganen atau garudu. Gulma jenis yang satu ini memiliki batang yang keras dan kokoh, berdaun lebar dan memiliki bunga yang cantik berwarna ungu. Sebelum berbunga ada buah yang berbentuk seperti mahkota dan obor yang sangat disukai burung. Gulma ini akan mudah tumbuh apabila lahan jarang disentuh atau dibersihkan. Cara membersihkan gulma yang satu ini harus menggunakan cangkul atau alat lainnya dan dibuang sampai akarnya, jika hanya ditebas maka akan tumbuh lagi.

4. Ageratum conyzoides

Gulma Berdaun Lebar

Jenis gulma berdaun lebar yang selanjutnya adalah Ageratum conyzoides. Tanaman liar ini memiliki bentuk yang pendek, paling tinggi sekitar 30 cm dan mudah untuk dibersihkan. Tapi pertumbuhan gulma jenis ini sangat cepat sekali. Umumnya gulma jenis yang ini akan tumbuh pada tanaman yang memiliki tekstur tanah gembur dan subur. Ciri-cirinya antara lain ia memiliki bunga berwarna putih.

5. Mucuna

Gulma Berdaun Lebar

Jenis gulma berdaun lebar yang terakhir adalah bernama Mucuna atau biasanya kami menyebut kacang-kacangan yang biasanya tumbuh disekitar tanaman sawit. Berjenis tumbuhan merambat dan dapat menutupi seluruh bagian tanaman.

Itulah beberapa Contoh Gulma Berdaun Lebar Beserta Gambarnya yang bisa admin bagikan, mudah-mudahan dapat memberikan wawasan bagi anda semua, jika ada kesalahan dalam penyajian artikel ini mohon koreksinya ya sobat. Semoga bermanfaat.

Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma

Dasar Pertanian - Gulma adalah tumbuhan yang berjenis rumput yang tumbuh secara liar disekitar tanaman. Dalam budidaya tanaman, salah satu masalah yang sering mengganggu adalah tumbuhnya gulma atau rumput liar ini disekitar tanaman tersebut. Jika gulma tidak segera ditanggulangi akan mengakibatkan tanaman yang kita tanam tidak dapat tumbuh maksimal. Bagaimana bisa tumbuh maksimal jika disekeliling tanaman tumbuh gulma yang cukup banyak, bahkan jika kita memupuk tanaman malah gulma tersebut yang akan menjadi subur. Ada banyak jenis-jenis gulma dalam pertanian maupun perkebunan. Mungkin anda juga sudah tahu bentuk-bentuk gulma dan segala jenisnya, tapi tidak tahu apa nama dari gulma tersebut. Untuk menambah wawasan anda semua tentang klasifikasi gulma, maka dasar-pertanian akan membagikan informasi terkait jenis-jenis gulma dan klasifikasinya.

Namun sebelum kita masuk pada intin artikel ini, apakah anda semua sudah tahu apa pengertian dari gulma ini? Gulma yang selama ini kita sebut rumput liar juga memiliki defenisi dan pengertian. Pada postingan sebelumnya admin sudah menjelaskan tentang pengertian dari gulma tersebut. Jika anda belum mengetahuinya bisa anda baca pada link dibawah ini.
Baca : Pengertian Gulma, Contoh dan Cara Menanggulanginya

Adapun klasifikasi dan jenis-jenis gulma ini dibuat untuk mempelajari apa saja ciri-ciri gulma yang selalu mengganggu tanaman budidaya, bagaiamana pula karakteristik dari gulma ini, serta pembagian gulma berdasarkan morfologinya, sehingga dengan kita tahu jenis dan karakteristik gulma tersebut kita dapat mudah untuk menganggulanginya. Baiklah berikut ini merupakan Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma yang perlu kita ketahui.

Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma
Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma

Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma


Pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas adalah Klasifikasi dan Jenis gulma berdasarkan Morfologi serta Biotani. Jenis gulma tersebut antara lain gulma dari golongan rumput ( grasses ) yang masih satu famili dengan poaceae, gulma dari golongan teki ( sedges ) termasuk famili cyperaceae, dan gulma golongan daun lebar ( broadleaves/herbaceous ).

1. Jenis gulma golongan rumput ( grasses )

Gulma jenis rerumputan ini yang sering kita temui pada tanaman semusim seperti cabe, jagung, kedelai, dan lain-lain. Karena jenis gulma ini sangat mudah sekali tumbuh pada area atau lahan yang digarap dan tanah yang subur dan gembur. Adapun contoh gulma dari golongan rumput ini antara lain :
  • Rumput alang-alang ( Imperata cylindrica )
  • Rumput japang ( Paspalum conjugatum bergm)
  • Cynodon dactylon
  • dan masih banyak lainnya.

2. Jenis gulma gologan teki ( sedges )

Gulma jenis teki ini masih satu keluarga dengan Cyperaceae, yang bentuk batangnya berbentuk segitiga, atau kadang-kadang bulat serta tidak memiliki rongga.

3. Jenis gulma gologan daun lebar ( Broadleaves )

Untuk jenis gulma dari golongan daun lebar ini juga banyak dan beragam, dan sering juga kita jumpi pada tanaman budidaya. Yang jelas daun dari gulma ini lebar-lebar dan umumnya merambat. Namun ada juga yang tidak merambat pada tanaman.

Itulah sedikit penggolongan tentang Klasifikasi dan Jenis-Jenis Gulma, mudah-mudahan artikel singkat ini bermanfaat dan menambah wawasan anda semua.

Pengertian Pupuk Organik dan Manfaatnya Bagi Tanaman

Dasar Pertanian - Pengertian Pupuk Organik adalah pupuk yang terbentuk atau tersusun dari berbagai materi mahluk hidup, bisa berupa penguraian dari pelapukan sisa tanaman, kotoran hewan, manusia, sampah, dan lain sebagainya. Pupuk organik ini bisa terdiri dari pupuk orgnaik cair dan pupuk organik padat. Umumnya penggunaan pupuk organik pada tanaman ini akan mempengaruhi kualitas dari tanaman tersebut dan memberikan dampak yang positif, baik terhadap tanaman itu sendiri, terhadap lingkungan, dan mahluk hidup lainnya. Pupuk organik ini juga menjadi salah satu pupuk yang sangat direkomendasikan guna menunjang kemajuan dan keberhasilan pertanian. Kalu kita bahas tentang apa keunggulan dari pupuk organik ini tentu sangatlah banyak, dan pada postingan sebelumnya admin juga sudah membahas tentang Keuntungan Penggunaan Pupuk Organik Pada Pertanian dan Perkebunan.
Silahkan anda baca : Keuntungan Penggunaan Pupuk Organik Pada Pertanian dan Perkebunan

Pengertian Pupuk Organik dan Manfaatnya Bagi Tanaman

Ketika anda memutuskan untuk memulai budidaya tanaman, sudah tentu anda akan menggunakan pupuk untuk meningkatkan hasil panen dari tanaman yang anda budidayakan. Apakah pupuk yang digunakan itu pupuk organik atau pupuk anorganik atau pupuk kimia. Lantas apakah ada perbedaan antara pupuk organik dengan pupuk anorganik ini. Jelas ada perbedaan pupuk organik dengan pupuk kimia, dan masing-masing dari kedua pupuk tersebut pastinya memiliki kelebihan masing-masing.
Baca : Perbedaan Antara Pupuk Organik (Alami) Dengan Pupuk Anorganik (Kimia)

Sekarang anda sudah tahu apa saja yang membedakan antara pupuk alami dengan pupuk kimia. Tapi dari pengalaman dan penglihatan kita selama ini bahwa kebanyakan para petani lebih senang menggunakan pupuk kimia dari pada pupuk alami ini. Entah apa yang menjadi alasan mereka kenapa lebih memilih pupuk kimia dari pada pupuk organik. Padahal kalau kita teliti dari segi manfaat untuk jangka panjang, pupuk organik atau pupuk alami ini jauh lebih unggul bila dibanding pupuk kimia. Apalagi penggunaan pupuk kimia dalam waktu yang lama justru akan menimbulkan dampak buruk bagi tanah dan lingkungan.
Baca juga : Inilah Alasan Para Petani Memilih Pupuk Kimia

Jadi kesimpulannya adalah bahwa pengertian umum dari pupuk organik ini adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mana bahan alami tersebut bisa berupa penguraian dari sisa-sisa makanan, kotoran hewan, sampah, dan lain sebagainya. Selain itu pupuk organik ini juga merupakan pupuk hayati yang ramah lingkungan dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Bahkan jika digunakan secara terus menerus akan membuat tanah semakin subur.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang Pengertian Pupuk Organik dan Manfaatnya Bagi Tanaman. Semoga bermanfaat.

Mengendalikan Gulma Padi Sawah Secara Tradisional

Dasar Pertanian - Gulma merupakan rumput liar yang sering tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan. Tumbuhnya gulma pada area pertanian ini tentunya sangat mengganggu produktivitas pertanian , sehingga apabila tidak segera ditanggulangi akan berdapak pada rendahnya kualitas hasil pertanian yang telah kita budidayakan. Misalnya saja pada tanaman padi sawah, gulma padi sawah ini biasanya akan tumbuh dengan subur dan bersama tumbuhnya padi. Gulma padi sawah ini juga memiliki jenis dan karakteristik tersendiri, ada gulma padi yang mudah ditangani, namun ada juga gulma yang sulit untuk ditanggulangi. Mengingat pentingnya mengendalikan gulma pada tanaman padi di sawah, maka disini dasar-pertanian akan berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah. Yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang cara mengendalikan gulma padi sawah secara tradisional.

Kalu kita berbicara masalah cara pengendalian gulma pada lahan pertanian sawah, dalam hal ini adalah pertanian padi, maka caranya juga bermacam-macam, mulai dari cara tradisional, penggunaan herbisida sampai dengan cara mekanis yang tentunya menggunakan mesin pertanian. Apapun cara yang kita gunakan dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah ini, yang paling terpenting adalah ketelatenan dan kesabaran kita melakukannya, terutama jika kita menggunakan cara tradisional dalam mengendalikan gulma padi sawah ini. Baiklah berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah dengan cara tradisional. Silahkan nanti anda coba terapkan dalam pertanian yang anda lakukan.

Mengendalikan Gulma Padi Sawah Secara Tradisional
Beberapa contoh cara mengendalikan gulma padi secara tradisional

Mengendalikan Gulma Padi Sawah Secara Tradisional


Ketika kita akan melakukan pengendalian gulma padi sawah secara tradisional, maka yang terpikir oleh kita adalah cara sederhana. Meskipun sederhana, namun cara tradisional ini justru sangat baik dan ramah lingkungan. Ada banyak cara tradisional dalam pengendalian gulma padi sawah ini. Berikut ini merupakan beberapa cara tradisional dalam mengendalikan gulma padi sawah.

1. Mengendalikan gulma dengan menggunakan varietas padi yang tahan terhadap gulma

Cara mencegah dan menanggulangi gulma padi sawah yang pertama adalah anda bisa menggunakan jenis padi sawah yang tahan terhadap gulma. Jadi kita menanam padi yang memiliki tingkat dan daya tahan tinggi terhadap gulma  sehingga apapun gulma yang mengganggu tanaman padi, tidak akan mempengaruhi tanaman padi yang kita tanam. Untuk jenis dan varietas padi yang tahan terhadap gulma tersebut nanti akan admin bagikan pada lain kesempatan.

2. Mengendalikan gulma padi sawah dengan cara manual

Maksudnya adalah kita mengendalikan gulma atau rumput liar disekitar tanaman padi dengan cara manual atau dengan menggunakan tangan, mencabut rumput liar tersebut. Memang cara ini terbilang cukup melelahkan dan lama bila dibanding cara lain. Namun meskipun demikian faktanya masih banyak para petani yang mengendalikan gulma dengan cara manual ini karena lebih murah, dan ramah lingkungan. Bisa dikerjakan sendiri kapan saja tanpa harus menyuruh orang lain.

3. Mengendalikan gulma padi sawah dengan cara biologis

Cara mengendalikan gulma padi sawah selanjutnya adalah dengan cara biologis. Apa sih maksudnya biologis disini? Yaitu kita mengendalikan gulma padi sawah dengan memanfaatkan hewan ternak seperti itik atau bebek. Jadi ketika tanaman padi sudah tumbuh dan gulma atau rumput liar juga mulai tumbuh, maka kita bisa menaruh itik, namun kalau bisa yang masih anakannya. Karena jika induknya yang anda taruh, bisa jadi malah merusak tanaman padi anda. Jadi dengan menaruh anak itik dilahan sawah yang kita tanami padi, akan membantu mengendalikan gulma padi sawah tersebut. Para itik akan memakan rumput-rumput liar yang baru tumbuh disekitar tanaman padi, sehingga tanaman padi yang kita tanam akan bersih dari gulma.

4. Mengendalikan gulma padi sawah dengan menggenangi air

Cara tradisional terakhir dalam mengendalikan gulma padi sawah adalah dengan menggenangi lahan sawah dengan air yang dalam. Tapi cara ini harus dilakukan dengan cara yang benar dan waktu yang tepat. Jangan menggenangi padi secara terus menerus, tapi dilakukan secara bertahap.

Itulah beberapa cara Mengendalikan Gulma Padi Sawah Secara Tradisional, mudah-mudahan informasi ini dapat menambah ilmu dan wawasan anda semua. Semoga bisa bermanfaat.

Cara Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi Sawah

Dasar Pertanian - Gulma merupakan salah satu masalah yang dapat mengganggu produktivitas tanaman. Gulma merupakan rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman yang kita budidayakan, yang kehadirannya selalu mengganggu pertumbuhan tanaman. Macam-macam gulma pada tanaman ini cukup bervariasi tergantung jenis tanaman yang kita budidayakan. Pada tanaman padi misalnya, gulma pada tanaman padi ini biasanya berbentuk rumput yang menyerupai padi, atau sering disebut "jawan padi". Gulma pada tanaman harus segera ditanggulangi agar pertumbuhan tanaman bisa berjalan dengan baik. Apakah anda semua tahu apa pengertian dari gulma ini? Jika anda belum tahu tentang pengertian gulma pada tanaman, maka disini dasar-pertanian selalu memberikan informasi yang komplit, jadi nantinya ketika pada pokok bahasan tentang gulma, maka anda semua sudah tahu pengertian gulma, contoh gulma, dan cara pengendalian gulma.
Silahkan baca : Pengertian Gulma, Contoh dan Cara Menanggulanginya
Berbicara masalah gulma ini, dan bagaimana cara pengendaliannya, maka sudah tentu setiap tanaman akan berbeda dalam pengendalian gulma. Pada kesempatan kali ini admin akan bagikan artikel tentang bagaimana Cara Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi Sawah. Anda semua tentu sudah tahu padi sawah merupakan padi yang dibudidayakan dilahan persawahan. Meskipun tanaman sawah, padi ini juga akan mengalami yang namanya masalah gulma. Gulma padi sawah atau rumput liar yang sering mengganggu tanaman padi sawah ini adalah sejenis rumput yang bentuknya hampir menyerupai tanaman padi. Namanya adalah jawan kalau kami menyebutnya, atau dalam bahasa latin bernama " Echinochloa cruss-galli ".

Gulma tanaman padi ( jawan ) sangat mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Bagaimana tidak mengganggu, apabila jawan sudah tumbuh disekitar tanaman padi, maka ketika anda memupuk tanaman padi, maka jawan inilah yang akan menghabiskan nutrisi pupuk yang anda pupukkan. Jadi tanaman padi yang anda tanam akan mendapatkan sedikit sekali pupuk, justru jawan ini yang akan subur dan tumbuh dengan baik. Akibatnya tanaman padi tidak akan menghasilkan padi yang baik. Maka diperlukan pengendalian gulma pada tanaman padi sedini mungkin.

Cara mengatasi gulma jawan pada tanaman padi ini bisa kita lakukan dengan beberapa cara. Jika anda selama ini merasa jengkel dengan tumbuhnya jawan disekitar tanaman padi, maka jangan risau lagi karena sekarang anda sudah tahu cara mengendalikan gulma tanaman padi yang bernama jawan ini. Bahkan tidak hanya jawan saja yang teratasi, tapi gulma padi lainnya juga akan teratasi, sehingga tanaman padi yang anda budidayakan akan berkembang dengan baik. Berikut ini merupakan Cara Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi Sawah yang juga merupakan pengalaman kami dalam membasmi gulma pada tanaman padi sawah.

Cara Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi Sawah


Cara Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi Sawah


1. Pencegahan

Sebelum anda menanam padi dilahan sawah, maka sebaiknya anda melakukan pembersihan lahan sawah terlebih dahulu. Maksudnya adalah anda melakukan persiapan berupa penyemprotan lahan yang akan digarap sebelum membajak sawah. Hal ini bertujuan untuk mematikan calon-calon rumput liar yang nanti dapat tumbuh ketika padi ditanam.

2. Metode penanam padi harus benar

Gulma padi sawah ini akan tumbuh subur pada lahan sawah yang metode penanamannya tidak benar. Misalnya anda menanam padi hanya menyebar benih begitu saja tanpa melakukan penanaman. Mungkin karena ingin cepat dan praktis, maka menyebar benih begitu saja akan membuat tanaman padi tumbuh dengan baik. Padahal cara tersebut justru akan mengundang gulma padi semakin banyak dan berkembang. Maka sebaiknya anda menanam padi dengan metode yang benar, kalau menurut saya anda bisa menggunakan metode tanam jajar legowo. Kenapa harus menanam padi menggunakan metode tanam jajar legowo? Jelas hal ini akan meningkatkan hasil pertanian padi anda.
Silahkan baca : Tips Meningkatkan Hasil Panen Padi Dengan Metode Tanam Jajar Legowo

3. Membersihkan gulma padi dengan cara semprot dan manual

Nah untuk membersihkan gulma padi sawah ini, anda bisa menggunakan cara semprot dan juga manual yaitu mencabuti rumput yang tumbuh disekitar padi. Kalau anda menggunakan herbisida untuk mengendalikan gulma padi sawah ini, maka pilihlah herbisida yang baik dan gunakan takaran yang pas. Tapi sebenarnya lebih baik anda mencabuti gulma tersebut jika memang tidak terlalu banyak, karena hal ini akan lebih baik anda lakukan dari pada anda menyemprot.

Demikian sedikit informasi tentang bagaimana Cara Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi Sawah, Mudah-mudahan informasi singkat ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda, dan juga bisa dijadikan pedoman bagi anda tentang bagaimana cara mudah mencegah dan mengatasi gulma pada tanaman padi sawah. Semoga bermanfaat.

Pengertian Gulma, Contoh dan Cara Menanggulanginya

Dasar Pertanian - Apa itu Gulma? Pernahkah anda mendengar istilah gulma dalam dunia pertanian? Ya gulma ini merupakan salah satu masalah dalam bidang pertanian. Gulma adalah rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman dan umumnya selalu mengganggu pertumbuhan tanaman yang kita budidayakan. Gulma atau rumput liar ini harus segera ditanggulangi atau dibuang agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman yang sudah kita tanam. Cara menanggulangi gulma ini ada yang mudah, namun ada juga gulma yang sulit untuk di bersihkan. Biasanya para petani akan menggunakan pestisida untuk mematikan gulma ini, yaitu dengan cara menyemprot gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Namun apakah menyemprot gulma dengan pestisida merupakan cara terbaik untuk menanggulangi gulma ini? Tidak, karena dengan kita menyemprot gulma dengan pestisida, otomatis tanaman kita juga akan terkena dengan pestisida, akhirnya dapat berdampak buruk bagi kesehatan tanaman.

Pengertian Gulma, Contoh dan Cara Menanggulanginya


Adapun contoh gulma pada tanaman ini sangat banyak, misalnya saja tanaman padi, gulma yang sering mengganggu tanaman padi adalah rumput panjang yang bisanya kami menyebut dengan istilah "jawan" yang dalam bahasa latinnya adalah Echinochloa cruss-galli. Jawan padi ini memang hampir menyerupai tanaman padi, namun kehadirannya sangat mengganggu pertumbuhan padi, dan apabila tidak ditangani maka ketika anda memupuk padi, justru jawan padi ini yang akan makan pupuk tersebut dan tumbuh sumbur. Jadi padi kita justru tidak berkembang dengan baik. Cara menaganinya adalah dengan cara mencabut jawan tersebut dan jangan disemprot dengan pestisida.

Cara menanggulangi gulma pada tanaman ini memang macam-macam dan tergantung pada para petaninya. Namun kalau menurut saran saya, lebih baik jangan menggunakan pestisida supaya kesehatan tanah tetap terjaga dengan baik Lebih baik membersihkan gulma dengan cara mencabut, atau meggunakan sabit, tajak, cangkul, dan alat pertanian lainnya.

Baca juga : Inilah Perbedaan Hama, Penyakit, dan Gulma Pada Tanaman

Itulah sedikit penjelasan tentang  Pengertian Gulma, Contoh dan Cara Menanggulanginya, mudah-mudahan sedikit artikel ini dapat menambah wawasan anda semua. Semoga bermanfaat.

CollaSkin Drink Minuman Serbuk Collagen NASA

Baru-baru ini PT. Natural Nusantara mengeluarkan produk baru untuk perawatan kesehatan kulit dan tubuh, juga anti aging (mencegah penuaan dini). Kalau ingin kulit sehat dan bebas keriput, wajib pakai produk ini yaitu COLLASKIN MATCHA GREEN TEA atau CollaSkin Drink.


Sebenarnya apa sih CollaSkin Matcha Green Tea itu...?
CollaSkin Matcha Green Tea atau CollaSkin Drink adalah minuman serbuk Grean Tea berukuran Nano yang dikombinasikan dengan serat Akasia, Madu multi flora dan Kolagen sapi.
Bahan-bahan yang terkandung di dalam CollaSkin Drink telah teruji secara ilmiah baik penelitian di perguruan tinggi maupun jurnal penelitian ilmiah, sangat efektif untuk menghambat laju penuaan dini dan kerusakan sel.

Proses penuaan akan berlangsung jika kita gagal mengatasi faktor yang menyebabkan kematian sel sebelum umur sel berakhir. Pada dasarnya setiap sel hidup sampai 100 hari sejak lahir. Jika manusia bisa memelihara 80% sel untuk hidup selama 100 hari sejak regenerasi, maka manusia berpotensi mempunyai umur diatas 100 tahun.

Komposisi dan Manfaat CollaSkin Drink NASA
1. MATCHA GREEN TEA
==> Matcha Green Tea merupakan teh hijau pilihan, diambil dari 3 pucuk paling atas Teh Hijau dipetik pada pagi hari, kemudian diproses secara alami, melalui tahapan pelayuan, pengeringan bertahap dan uji laboratorium selama proses.
Teh Hijau yang kering, diproses dengan mesin grinding mill sampai berukuran Nano. Matcha Green Tea mempunyai kandungan antioksidan EGCG, meningkatkan metabolisme dan membakar kalori, detoksifikasi yang efektif dan alami, menenangkan fikiran dan menyegarkan tubuh, kaya fiber, vitamin dan klorofil, mengandung vitamin C, selenium, chromium, zinc dan magnesium, menurunkan kolesterol dan gula darah.
Mengonsumsi Matcha Green Tea berarti mengkonsumsi daun teh hijau secara utuh.

2. KOLAGEN SAPI
==> Kolagen sapi dalam CollaSkin Drink NASA ini berasal dari tulang sapi yang sudah di audit oleh LP POM MUI. Tulang sapi diproses menjadi kolagen melalui 6 tahapan, yaitu degreasing, de-mineralisasi, Partial hydrolysis, sterilization, drying dan packing.
Setiap tahap proses dilakukan uji laboratorium supaya mendapatkan mutu yang tinggi. Kolagen adalah suatu protein yang merupakan penyusun utama jaringan ikat, seperti organ tulang, kulit, rambut, sendi dan kuku pada manusia. Setiap sel di dalam tubuh manusia mengandung kolagen.

Mulai umur 20 - 30 tahun, produksi kolagen di dalam tubuh manusia mulai menurun. pada umur 60 tahun, produksi kolagen menurun hingga 35%.
Dengan menurunnya produksi kolagen, maka mulai terjadi kerusakan pada tubuh manusia seperti penuaan, kulit keriput, tulang keropos, sakit pada persendian, ramput menjadi tipis, kulit rapuh.
Kolagen merupakan bahan baku pembuatan Glutathoine di dalam sel tubuh.

3. SERAT AKASIA
==> Serat akasia berasal dari getah tanaman Acacia. Tanaman ini hidup di daerah panas, yaitu di Afrika. Serat akasia mampu menyerap kotoran sisa metabolisme di dalam usus dan membuangnya melalui feses.

4. DEKSTROSA
==> Gula sederhana yang terbuat dari patti singkong berwarna putih dan mempunyai tingkat kemanisan dibawah gula pasir. Dekstratosa mudah dicerna dan dapat menjadi sumber energi bagi tubuh.

5. PERISA LEMON
==> Perisa lemon berfungsi sebagai pembuat cita rasa lemon dan memberi rasa segar pada minuman CollaSkin Drink Matcha Green Tea. Dibuat dari bahan yang sudah mendapat persetujuan keamanan baik BPOM maupun lembaga pengawas lainnya.

Cara Penyajian CollaSkin Drink Matcha

  • Tuang 1 sachet CollaSkin Drink ke dalam gelas
  • Tambahkan 200 ml air dingin
  • Aduk atau kocok hingga rata
  • Minuman CollaSkin Drink siap disajikan
CollaSkin Drink
Code: CODRINK
1 Box: 15 Sachet
Harga: Rp.200.000,-


Perizinan:
- DINKES PIRT : 5133515150439-21
- LP-POM MUI : 07120032700416
Back To Top