Penyakit Tanaman Pertanian

Peningkatan Penggunaan Tanaman Bioteknologi

International Service for The Acquasition of Agri Biotech Apllication (ISAAA) menyatakan jumlah tanaman bioteknologi yang ditanam meningkat secara global sebanyak 6 juta hektare menjadi 181,5 juta hektare pada 2014. Kami kutip dari industri.bisnis.com

Founder ISAAA Clive James mengatakan dengan penambahan negara baru yang menanam tanaman biotek, yaitu Bangladesh, total negara yang menaman tanaman biotek pada tahun lalu mencapai 28 negara.


“Akumulasi luasan tanaman biotek yang ditanam kurang lebih 80% total luasan lahan di Tiongkok,” katanya.

Disebutkan, rincian negara yang menanam biotek saat ini mencapai 20 negara berkembang dan 8 negara maju, di antaranya Amerika Serikat, Bangladesh, Brasil, Argentina, India .

Amerika Serikat masih memimpin produksi tanaman bioteknologi dengan luas lahan 73,1 juta ha, diikuti oleh Brazil dengan 42,2 juta ha, Argentina dengan 24,3 juta ha dan India dan Kanada yang mencatatkan laus lahan 11,6 juta hektare.

Sifat unggul yang terkandung dalam tanaman yang menerapkan bioteknologi bisa menjadi solusi bagi beberapa permasalahan umum yang dikehendaki oleh konsumen dan petani.

Sifat unggul tersebut meliputi toleransi terhadap kekeringan, ketahanan terhadap serangga dan penyakit, toleransi terhadap herbisida serta peningkatan nutrisi dan kualitas pangan.

Negara berkembang lain seperti Vietnam dan Indonesia telah memberikan persetujuan bagi komersialiasi tanaman bioteknologi untuk mulai ditanam pada tahun 2015. Jagung biotek di Vietnam dan tebu toleran kekeringan di Indonesia.

Budidaya Krisan di Sandar Angin

Pagaralam terkenal akan kesuburan tanahnya serta hawanya yang sejuk. Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur di kota yang memiliki sebutan sebagai Kota Perjuangan ini. Hal inilah yang mendasari Ir H Umar Gani (67), untuk membudidayakan bunga krisan. Budidaya bunga krisan ini berlokasi di Dusun Sandar Angin Kelurahan Rebah Tinggi Kecamatan Dempo Utara. Budidaya ini juga dimaksudkan untuk mendukung Pagaralam sebagai Kota Bunga.

DARI kejauhan, sudah terlihat bangunan beratap plastik putih. Didalam bangunan tersebut itulah, terdapat tanaman bunga krisan yang sebentar lagi akan berbunga. Tampak sesekali hilir mudik pekerja yang sedang bertugas mengurus bunga tersebut. Merasa tertarik, Pagaralam Pos mencoba memasuki bangunan tersebut.


Tak lama kemudian, seorang pria menyapa dengan ramah dengan logat khas Besemah. “Ncakaghi sape,?” tanya orang tersebut ramah. Setelah menerangkan maksud dan tujuan, singkat saja langsung dipersilahkan masuk dan melihat-lihat budidaya bunga krisan, oleh pria yang bernama Candra (35). Ia merupakan salah seorang pekerja di areal budidaya bunga krisan. Candra kemudian membawa Pagaralam Pos kepada pemilik budidaya bunga krisan yakni Ir Umar Gani. “Betanye nga die bae deng. Soale die pemilikke,”ujar Candra Menerangkan.

Umar Gani pun menyambut hangat. Diskusi kecil pun dimulai di dalam bangunan beratap tersebut. “Awal mula saya menanam bunga krisan ini, adalah ketika saya berkeliling di Kota Pagaralam. Dari hasil berkeliling tersebut, akhirnya saya berfikir, Kota Pagaralam memiliki potensi dijadikan sebagai tempat budidaya bunga krisan. Karena, kondisi alamnya yang sejuk dan subur,” ungkap pria pensiunan PT PUSRI ini.

Budidaya bunga krisan ini, adalah usaha untuk mewujudkan Pagaralam sebagai Kota Bunga. Untuk mewujudkan hal tersebut, bukanlah hal yang tidak mungkin bagi Pagaralam. “Kita ingin membuktikan bahwasanya, Kota Pagaralam ini bukan hanya potensi bagi sayuran. Akan tetapi juga potensi bagi bunga,” imbuhnya Menurutnya, dipilihnya bunga krisan karena, memiliki banyak kelebihan. Seperti warnanya yang beraneka ragam hinga 50 macam warna.

Perawatannya cukup praktis, cukup disiram selama tiga kali sehari pagi, siang dan sore hari. Lebih dari itu, harga bunga krisan cukup tinggi. Seperti di Pasar Cinde Kota Palembang, harga krisan per tangkainya bisa mencapai Rp 2 ribu. Belum di daerah lain kemungkinan bisa lebih tinggi lagi Dikatakan, bibit bunga diperoleh langsung dari Balai Penelitian Tanaman Hias di Cipanas. Untuk sementara, terdapat dua jenis bunga krisan yang akan dibudidayakan yakni, krisan potong dan krisan pot. “Mudah-mudahan budidaya bunga krisan ini dapat berkembang di Dusun Sandar Angin pada khususnya dan Kota Pagaralam pada umumnya,”harapnya.

Sementara, Camat Dempo Utara Drs Rusdi MSi didampingi Lurah Rebah Tinggi Novi Andri SE mengatakan, pihaknya sangat menyambut positif adanya budidaya bunga krisan di Dusun Sandar Angin. “Harapan kita supaya budidaya bunga krisan tersebut mendapat perhatian dari dinas terkait, supaya bisa lebih dikembangkan lagi,” pungkasnya.

Perkembangan Pertanian dan Tanaman Pertanian Indonesia

Indonesia terdiri dari berbagai kepulauan dengan wilayah yang sangat luas. Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian bercocok tanam berupa berladang dan bersawah. Berladang dan bersawah dapat menghasilkan mata pencaharian untuk menjalankan hidup dan usaha masyarakat, terutama bagi penduduk yang tinggal di desa-desa yang tanahnya subur dan dapat dimanfaatkan untuk bersawah.

Akhir-akhir ini lahan untuk bertani sangat terbatas sekali. Lokasi pertanian pada umumnya jauh dari kota besar karena sebagian besar daerah yang dekat dengan kota sudah banyak didirikan industri-industri besar sehingga daerah berladang maupun bersawah terdapat di desa-desa yang mempunyai tanah yang subur untuk bertani. Tiap desa memiliki jenis tanah tertentu sehingga mampu menghasilkan jenis tanaman pertanian tertentu pula.


Di Indonesia banyak terdapat jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat ditanam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia, binatang maupun bahan industri. Terutama dapat menghasilkan sebagai mata pencaharian para petani untuk kebutuhan sehari-harinya. Akan tetapi untuk bercocok tanam tidak semudah apa yang akan ditanamnya sehingga para petani memikirkan segala kendalanya seperti hama-hama yang akan merusak tanamannya, dan memberi pupuk untuk menyuburkan tanamannya sehingga dapat menghasilkan panen yang memuaskan.

Dengan berkembangnya zaman dan tuntutan kebutuhan manusia, pertanian merupakan sektor ekonomi yang dikerjakan oleh masyarakat Indonesia secara khusus. Orang-orang yang mata pencahariannya dari pertanian disebut petani. Jadi, petani adalah orang yang mengerjakan tanah untuk bercocok tanam saja. Petani di Indonesia pada umumnya juga memelihara hewan dan segala usaha mengolah bahan-bahan yang dihasilkan dalam usaha tersebut.

JENIS TANAMAN PERTANIAN DI INDONESIA

Pengertian petani di Indonesia hanya menyangkut orang yang bercocok tanam saja. Tanaman pertanian sebenarnya tidak hanya terbatas pada tanaman padi-padian seperti padi dan jagung atau sayur-sayuran dan palawija saja. Tanaman pertanian dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. TANAMAN BAHAN MAKANAN POKOK.

Pengertian tanaman bahan makanan pokok adalah tanaman yang digunakan oleh manusia sebagai bahan makanan pokok sehari-hari, misalnya padi, jagung, gandum, dan ketela. Setiap suku daerah di Indonesia memiliki kebiasaan makan makanan pokok yang berbeda sesuai kondisi geografis daerah tersebut. Contoh: penduduk Maluku makanan pokoknya berupa sagu, penduduk Jawa Timur makanan pokoknya berupa beras, penduduk Kab. Gunung Kidul makanan pokoknya berasal dari bahan ketela pohon, dan lain-lain.

2. TANAMAN BAHAN MAKANAN TAMBAHAN.

Yang termasuk jenis tanaman bahan makanan tambahan adalah tanaman holtikultura. Contoh tanaman holtikultura adalah buah-buahan dan sayur-sayuran. Contoh tanaman sayur-sayuran adalah tomat, sawi, kacang panjang, terung, cabai, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Contoh tanaman buah-buahan adalah apel, jeruk, mangga, alpukat, anggur, dan lain-lain.

3. TANAMAN BAHAN INDUSTRI.

Pengertian tanaman bahan industri adalah tanaman yang digunakan sebagai bahan baku untuk kegiatan industri. Contoh tanaman bahan industri adalah tebu, kapas, kopi dan cengkeh. Ada kalanya hasil-hasil tanaman itu dijual kepada negara lain dalam bentuk bahan mentah. Namun ada kalanya dijual dalam bentuk setengah jadi setelah diolah di pabrik-pabrik.

Selain itu, dikenal pula tanaman pertanian dari jenis bunga-bungaan, misal: bunga mawar, bunga mewati, bunga kamboja Jepang, bunga seruni, bunga matahari, dan lain-lain. Pertanian tanaman bunga ditujukan untuk kebutuhan jasa penyelenggaraan pesta pernikahan dan jenis upacara (seremoni) lainnya. 

Pembangunan Pertanian Nir Adalah Terobosan

Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, pembangunan pertanian yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo tidak jauh berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Salah satu indikasinya, kata dia, pemerintah masih melihat petani sebagai pihak tak berdaya yang harus didampingi secara top-down, sehingga sampai-sampai penyuluh pertanian pun harus melibatkan Babinsa. 

Padahal, menurut dia, kemampuan Babinsa tidak lebih baik dibanding para petani. Andreas menyayangkan, konsep penyuluh swakarsa yang telah disusun bersama pokja pangan tim transisi tidak diambil pemerintah.


Menurut Andreas, konsep tersebut telah disampaikan pokja kepada Presiden, lalu Presiden menyampaikan ke Bappenas dan para menteri. “Tapi saya tidak tahu berkembangannya, sampai akhirnya memilih melibatkan Babinsa,”kata Andreas.

Pada bagian lain, Andreas menyebut, target-target yang dipatok pemerintah terlalu bombastis. Dia berpesan misi kedaulatan pangan janganlah terpaku pada peningkatan produksi. Namun, peningkatan kesejahteraan petani. 

“Kalau kesejahteraan petani naik, produksi ini akan mengikuti. Kalau orientasinya produksi, saya yakin gagal,” kata dia lagi. 

Jika berorientasi pada peningkatan produksi, dia khawatir pemerintah bakal melakukan segala macam cara termasuk mengundang para pengusaha besar. Menurut Andreas, land reform seharusnya diperuntukkan atau diserahkan ke petani kecil.

“BKPM mengundang pengusaha besar (masuk pertanian), kalau pembangunan seperti itu yang terjadi justru kesenjangan semakin besar. Ingat, pendapatan petani itu Rp 1,3 juta per bulan per keluarga. Sebanyak 63 persen orang miskin adalah petani. Sehingga, ini memerlukan kebijakan struktural yang tepat,” jelas dia. 

Meski banyak program pertanian yang dinilainya melenceng dari konsep yang disusun bersama tim transisi, Andreas mengakui ada juga yang sejalan. “Hanya satu program yang sesuai, yaitu pembangunan irigasi. Jadi pembangunan pertanian belum ada terobosan. Kecuali irigasi tidak ada bedanya. Di lainnya malah memburuk,” kata Andreas. 

Kemarin, Kamis (15/1/2015) Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, ada lima hal yang menentukan tercapainya swasembada pertanian, yakni irigasi, benih, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), serta penyuluh pertanian.

Sumber : Kompas.com

Padangsidimpuan Kembangkan Tanaman Hortikultura

Pemerintah Kota Padangsidimpuan mulai mengembangkan tanaman holtikultura di sejumlah kecamatan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Rencananya, daerah yang akan menjadi pengembangan tanaman holtikultura tersebut, adalah Kecamatan Hutaimbaru dan Angkola Julu. ”Kedua kecamatan ini lebih difokuskan untuk mengembangkan budidaya cabai, tomat, kol, dan brokoli,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Padangsidimpuan, Soleh Nasution, kemarin.


Dia mengatakan, program ini juga telah mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian. Berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah Kota Padangsidimpuan 2014, luas baku sawah ditetapkan sekitar 1.600 hektare dari luas baku sekarang 4.045 hektare. Berkurangnya lahan sawah lahan tersebut akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang memicu penyempitan lahan dan alih fungsi lahan menjadi pemukiman dan kawasan usaha. 

“Untuk mengantisipasi alih fungsi lahan, pemerintah mulai menggiatkan intensifikasi dan diversifikasi. Bertanam holtikultura sangat membantu dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan mengurangi konsumsi beras beralih ke non-beras,” tandasnya. 

Sementara itu anggota DPRD Kota Padangsidimpuan, Marataman Siregar mengungkapkan, wacana untuk pengembangan budidaya tanaman itu sudah ada sejak dahulu. “Kami tunggu realisasi dari program tersebut. Rencana itu sudah ada sejak dahulu, namun implementasinya masih dipertanyakan,”ujarnya.

Sumber : http://www.koran-sindo.com

IPB Berhasil Dirikan "Science Park" Pusat Tanaman Hias

Institut Pertanian Bogor kembali berinovasi dengan mendirikan "Sciene Park" di Taman Kencana Kota Bogor, Jawa Barat, yang akan menjadi pusat tanaman hias.

"Selain menjadi pusat tanaman hias, IPB Science Park juga berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pusat penelitian produk tanaman," kata Direktur Bisnis dan Kemitraan IPB Meika Syahbana Rusli dalam peluncuran IPB Science Park di Bogor, Kamis. 


Meika menjelaskan IPB Science Park berada di area seluas 3,5 hektar yang terdapat di dalam area kampus Fakultas Kedokteran Hewan IPB di Taman Kencana. 

"Jadi IPB Science Park ini menggunakan bekas kampus Fakultas Kedokteran Hewan milik IPB yang ada di Taman Kencana," kata Meika. 

Lebih lanjut Meika menjelaskan, IPB Science Par selain menjadi pusat studi juga dilengkapi dengan tempat penginapan "guest house" dan rumah makan atau restoran. 

Sejumlah pakar ilmu tanaman dari Fakultas Pertanian IPB juga akan selalu hadir dalam IPB Science Center untuk membantu para pengunjung bila ada yang ingin mengetahui ilmu seputar tanaman. 

Keberadaan galeri tanaman hias asli Indonesia "Indoflowers Gallery, lanjut Meika, dapat menjadi salah satu daya tarik IPB Science Center.

"Terdapat ruangan sekitar 400 meter berfungsi sebagai ruang diskusi, tempat berkonsultasi, serta pengembangan hasil tanaman hias," kata Meika.

Menurut Meika, kawasan Taman Kencana dikenal dengan kawasan elite dimana terdapat bangunan-bangunan perumahan bergaya tropis yang merupakan peninggalan Kolonial Belanda. 

Meika mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk tetap mempertahankan keaslian bangunan-bangunan utama yang sudah berdiri di kawasan tersebut sejak beberapa abad yang lalu. 

"Kesan asri yang selama ini terjaga tidak akan kita ubah, baik bangunan utama dan ruang terbuka akan tetap dipertahankan," kata Meika.

Meika menambahkan, kehadiran IPB Science Center diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bogor dengan konsep edukasi, dimana pengunjung bisa belajar, bertukar pengalaman, membaca buku serta membeli produk tanaman hias yang dihasilkan IPB.

Sumber : Antaranews.com
Back To Top