Penyakit Tanaman Pertanian

PUPUK ORGANIK

iklan 2



 PUPUK ORGANIK



A.     Pengertian dan Manfaat Pupuk Organik

            Pupuk organik merupakan hasil proses dengan bahan baku organik  (bahan yang dapat     terurai) seperti tanaman dan hewan. Yang tidak dapat terurai adalah bahan seperti plastik, kaleng, botol dan sebagainya.
            Bentuk pupuk organik ada 2 (dua) yaitu pupuk organik cair (POC) dan pupuk organik   padat, diantaranya yaitu kompos.
          Kompos adalah bahan organik yang telah menjadi lapuk dilingkungan alam terbuka, kompos bisa terjadi dengan sendirinya lewat proses alami, rumput daun-daun jerami dan kotoran hewan serta sampah lainnya lama-kelamaan membusuk karena kerjasama antara mikroorganisme dan cuaca. Proses tersebut bisa dipercepat oleh perlakuan manusia sehingga menghasilkan kompos yang berkualitas baik dalam waktu tidak begitu lama. Hasil pengomposan inilah yang disebut pupuk kompos

                      Kompos mempunyai beberapa sifat yang menguntungka seperti yang dikemukakan oleh Musnamar (2003) antara lain :
1.  Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan
2.  Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai
3.   Menambah daya ikat air pada tanah
Kompos mempunyai banyak manfaat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu :
1.  Aspek ekonomi
a.  Menghemat biaya untuk transportasi untuk penimbunan limbah
b.  Mengurangi volume/ukuran limbah
c.   Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari bahan asalnya.
2.   Aspek Lingkungan
a.  Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri  metanogen di tempat pembuangan sampah
b.  Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

3.  Aspek bagi tanah/tanaman
a.    Meningkatkan kesuburan tanah
b.    Memperbaiki struktur dan karakteristik lahan
c.    Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
d.   Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
e.   Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
f.    Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
g.   Menekan pertumbuhan/seranganpenyakit tanaman
h.  Meningkatkan retensi/ketersediaanbara didalam tanah


          Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah tanah diantaranya merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah dan meningkatkan kemampuan menahan air.
Peran bahan organik terhadap sifat biologis tanah asalah meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan pada fiksasi nitrogendan transfer  hara tertentu seperti N,P,S.
Peran bahan organik terhadap sifat kimia tanahadalah meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga mempengaruhi serapan hara oleh tanaman.
Pada kompos yang belum matang proses decomposisi bahan organik masih terus berlangsung yang dapat menciptakan suasana anaerobik di lingkungan perakaran (penggunaan oksigen oleh mikroorganisme) dan kahat N (imobilisasi N oleh mikroorganisme), sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.
Pengomposan tidak sempurna sering menghasilkan senyawa berbahaya bagi
tanaman (fitotoksin) seperti fenolat yang banyak kasus menghambat pertumbuhan bibit tanaman (Zucconi dkk, 1981) ayau menjadi tempat transien bagi mikroorganisme patogen.

Faktor-faktor yang mengganggu proses pembuatan kompos
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pengomposan, yaitu:
1) Nilai ratio carbon dan nitrogen (C/N) bahan
Semakin rendah C/N ratio suatu bahan semakin cepat proses pengomposan
Perhitungan C/N ratio dapat mebggunakan rumus sebagai berikut :
  (Berat A X Ratio A)  + (Berat B X Ratio B)   = C/N Ratio
               Berat A + Berat B
2)     Ukuran bahan
Bahan lebih berukuran lebih kecil  akan lebih cepat proses pengom posannya karena semakin kecil luas yang tersentuh dengan bakteri. Untuk itu bahan organik perludicacah sehingga berukuran kecil dengan ukuran 0,5 cm – 1 cm. Alat yang digunakan  dapat menggunkan golok atau APPO ( Alat Pengolah Pupuk Organik).
1)     Komposisi Bahan
Pengomposan dari beberapa macam bahan akan lebih baik dan lebih cepat . Pengomposan bahan organik akan lebih cepat bila ditambaha dengan kotoran hewan, ada juda yang menambah bahan makanan dan zat pertumbuhan yang dibutuhkan mikroorganisme sehingga selain bahan organik mikroorganisme juga mendapatkan bahan tersebut dari luar.
2)     Jumlah Miktoorganisme
Biasanya dalam proses pengomposan bekerja mikroorganime seperti bakteri, fungi, actinomycetes dan protozoa. Dengan pemberian mikroorgansime diharapkan proses pengomposan lebih cepat. Mikroorganisme diberikan baik EM4, MFA, Orgadek dll yang telah dipasarkan atau Mikroorganisme Lokal (MOL)



3)     Kelembaban dan Aerasi
      Umumnya mikroorganisme berkembang pada kelembaban sekitar 40 -60 %.  
Kelembaban tetap harus dijaga agar pengomposan dapat berjalan optimal.
Kelembban  
lebih rendah atau lebih tinggi menyebabkan mikroorganisme tidak berkembang
atau  mati. Kebutuhan aerasi tergantung dari proses berlangsungnya pengomposan
tersebut aerob atau anaerob.
4)     Keasaman
           Keasaman atau pH dalam tumpukan kompos juga mempengaruhi aktivitas mikroorganisme. Kisaran pH yang baik sekitar 6.5 – 7.5. Oleh karena itu dalam pembuatan kompos sering ditambah kapur atau abu dapur untuk menaikkan pH. 

Dari Pustaka BPP Tanjungkerta


iklan 3
iklan1

0 Comment for "PUPUK ORGANIK"

Back To Top