JENIS HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI
A.Tikus

Kendalikan tikus pada saat awal musim tanam sebelum memasuki masa reproduksi. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara gropyok masal, sanitasi habitat, pemasangan Bubu Perangkap , pemasangan pagar pengaman yang terbuat dari seng aluminiun atau jaring atau juga plastik mulsa yang memanjang. Atau gunakan Racun tikus yang direkomendasi oleh pemerintah misal CLERAT,PHIETON DLL
B.Keongmas
Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) diperkenalkan ke Asia pada tahun 1980an dari Amerika Selatan sebagai makanan potensial bagi manusia.
Namun, kemudian keong mas menjadi hama utama padi yang menyebar ke Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Keong mas memakan tanaman padi muda serta dapat menghancurkan tanaman pada saat pertumbuhan awal.
Cara pengendalian
Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas adalah pada 10 hari pertama untuk padi tanam pindah dan sebelum tanaman berumur 21 hari pada tabela (tanam benih secara langsung). Setelah itu, tingkat pertumbuhan tanaman biasanya lebih tinggi daripada tingkat kerusakan akibat keong.
Semut merah memakan telur keong, sedangkan bebek (dan kadang-kadang tikus) memakan keong muda. Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah tanaman tumbuh cukup besar (misalnya 30-35 hari setelah tanam); keong dapat dipanen, dimasak untuk dimakan oleh manusia.
- Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di pagi dan sore hari ketika keong berada pada keadaan aktif. Tempatkan tongkat bambu untuk menarik keong dewasa meletakkan telurnya.
- Tempatkan dedaunan dan pelepah pisang untuk menarik perhatian keong agar pemungutan keong lebih mudah dilakukan.
- Keong bersifat aktif pada air yang menggenang/ diam dan karenanya, perataan tanah dan pengeringan sawah yang baik dapat menekan kerusakan. Buat saluran-saluran kecil (misalnya, lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm) untuk memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai titik fokus untuk mengumpulkan keong atau membunuh keong secara manual. Apabila pengendalian air baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan (misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).
C.Penggerek Batang

Cara pengendalian
Lindungi serangga predator pemangsa ulat penggerek batang atau juga pemangsa telur dari ulat tersebut atau pangendalian hayati atau bisa juga ditambahkan trikogama Untuk melindungi musuh alami penggerek batang, jangan gunakan pestisida berspektrum tinngi, misalnya tang berbahan methyl parathion.
- Pengamatan pada tanaman dimulai dari pembibitan, kendalikan populasi kaper coklat sayap panjang, karena dari telur kaper tersebut melahirkan larva ulat penggerek batang padi.
- Hindari tanam lebih awal
- GunakanVarietas tahan contoh jenis varietas seperti PB36, PB32, IR66, dan IR77 mampu menghasilkan anakan baru sehingga mampu mengkompensasi anakan yang mati.
- Jemur atau hamparkan jerami di bawah sinar matahari langsung untuk membunuh larva yang terdapat di situ.
- Bersihkan larva penggerek batang pada daun yang yang rata - rata berada dibawah daun
- Drainase yang ideal atau pengiran berselang
Pengendalian dengan cara kimiawi
Gunakan Insektisida sistemik yang masuk ke dalam jaringan tanaman, hal ini bertujuan menghentikan pertumbuhan atau stadia reproduktif penggerek setelah masuk ke dalam batang. Penyemprotan efektif untuk kaper. Sebagaimana halnya dengan pestisida lainnya,Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami hama penggerek batang, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Sebelum menggunakan pestisida, hubungi petugas perlindungan tanaman atau penyuluh untuk mendapatkan saran dan petunjuk. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti setiap sebelum pestisida digunakan.
D.Tungro

Cara - cara pengendalian
- Gunakan Varietas benih yang tahan, diantaranya varietas. Rotasi varietas penting untuk mengurangi serangan dari gangguan ketahanan tanamana tersebut Lakukan pembajakan yang agak dalam atau sampai di bawah sisa tunggul tanaman yang terinfeksi bisa terbalik tanahnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi sumber penyakit serta menghancurkan telur / embrio virus tersebut dan tempat atau sarang penetasan telur wereng hijau. Bajak sesegera mungkin setelah panen apabila tanaman sebelumnya sudah terjangkit penyakit tersebut.
- Cabut dan bersihkan tanaman yang sakit dari lahan atau bakar tanaman yang sudahHal ini perlu dilakukan kecuali apabila serangan tungro sudah menyeluruh scara hamparan meluas. Perlu diperhatikan juga bahwa bila serangan sudah cukup tinggi maka dimungkinkan ada beberapa tanaman yang terinfeksi tungro namun nampak kelihatan sehat, maka mencabut tanaman yang terinfeksi teersebut dapat mengganggu kondisi wereng hijau sehingga makin menyebarluaskan infeksi virus tungro tersebut.
- Gunakan Sistem / Pola Tanam benih langsung (Tabela), Sistem ini dipercaya mampu mengurangi perkembangbiakan infeksi virus tungro. Hal ini dikarenakan TABELA jauh lebih tinggi populasi tanamannya dibandingkan sistem tanam pindah. Dan wereng cenderung mencari populasi dan makan serta menyerang tanaman yang lebih rendah populasinya ( tanam pindah ).
- Upayakan menghindari waktu tanam padi saat populasi dari wereng hijau dan tungro tinggi.
- Lakukan tanam secara serempak, Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran tungro dari satu lahan ke lahan lainnya karena stadium tumbuh yang relatif seragam.
- Pola Tanam, lakukan pola tanam yang ideal yaitu masa jeda untuk tanaman padi dan bisa digantikan tanaman polowijo, ataupun hortikultura, ini dimaksudkan untuk memutus siklus rantai pertumbuhan jenis hama maupun penyakit.
E.Hawar Bakteri (HB-Bacterial blight)
Hawar Bakteri (HB) atau Hawar Daun Bakteri (HDB) salah satu penyakit yang dapat menginfeksi pada bibit dan tanaman yang sudah menjelang panen. Bila penyakit ini menyerang pada tanaman muda disebut kresek dan bila terjadi pada tanaman yang sudah mendekati masa panen disebut hawar daun. Tanaman yang terinfeksi penyakit ini akan kehilangan sebagian areal daun dan menghasilkan kwalitasa gabah yang lebih sedikit dan hampa atau mengurangi jumlah bobot gabah karena hampa tadi. Pada saat pembibitan, daun yang terinfeksi berubah warna yaitu hijau keabu-abuan yang menggulung dan mengering akhirnya mati.

Cara pengendalian
- Pilihlah varietas benih yang tahan. Ini adalah salah satu cara yang paling efektif dalam mengendalikan penyakit hawar bakhteri. Kurangi penggunaan pupuk dengan unsur N ( Nitrogen ) yang berlebih.
- Kurangi kerusakan pada bibit dari penyebaran penyakitInfeksi pada bibit terjadi bisa melalui luka dan kerusakan bagian tanaman. Penanganan pengendalian yang kurang baik serta cuaca angin kencang dan hujan dapat menyebabkan tanaman sakit. Penyebaran penyakit ini melalui kontak langsung antara daun yang sehat dengan daun yang sakit melalui air dan angin.
- Kurangi penyebaran penyakit dengan, penanganan saat tanam pindah, hindari kerusakan pada daun yang sehat karena memudahkan terkena infeksi, serta jaga kondisi drainase (pengairan yang berselang), jaga jarak tanam yang jangan terlalu rapat bisa diambil ukuran 25 x 25 cm / 30 x 30 cm
- Kurangi jumlah inokulum, dengan cara pengeringan lahan sawah dan upayakan juga sawah bersih dari gulma atau rumput liar pengganggu tanaman, karena selain itu gulma juga bisa menjadi tempat pertumbuhan awal dari inokulum tadi.
iklan 3
0 Comment for "JENIS HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI "